WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 09 Oktober 2010

Apakah Hormon Itu?

Hormon adalah zat
kimiawi yang dihasilkan
tubuh secara alami.
Begitu dikeluakan,
hormon akan dialirkan
oleh dara menuju
berbagai jaringan sel
dan menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan
fungsinya masing-
masing. Contoh efek
hormon pada tubuh
manusia:
1. Perubahan Fisik
yang ditandai
dengan tumbuhnya
rambut di daerah
tertentu dan bentuk
tubuh yang khas
pada pria dan wanita
(payudara
membesar, lekuk
tubuh feminin pada
wanita dan bentuk
tubuh maskulin pada
pria).
2. Perubahan
Psikologis:
Perilaku
feminindan
maskulin,
sensivitas,
mood/
suasana hati.
3. Perubahan Sistem
Reproduksi:
Pematangan organ
reproduksi, produksi
organ seksual
(estrogen oleh
ovarium dan
testosteron oleh
testis).
Di balik fungsinya
yang mengagumkan,
hormon kadang jadi
biang keladi
berbagai masalah.
Misalnya siklus haid
yang tidak teratur
atau jerawat yang
tumbuh membabi
buta di wajah.
Hormon pula yang
kadang membuat
kita senang atau
malah sedih tanpa
sebab. Semua orang
pasti pernah
mengalami hal ini,
terutama saat
pubertas.Yang pasti,
setiap hormon
memiliki fungsi yang
sangat spesifik pada
masing-masing sel
sasarannya. Tak
heran, satu macam
hormon bisa memiliki
aksi yang berbeda-
beda sesuai sel yang
menerimanya saat
dialirkan oleh darah.
Pada dasarnya
hormon bisa dibagi
menurut komposisi
kandungannya yang
berbeda-beda
sebagai berikut:
· Hormon yang
mengandung asam
amino (epinefrin,
norepinefrin, tiroksin
dan triodtironin).
· Hormon yang
mengandung lipid
(testosteron,
progesteron,
estrogen, aldosteron,
dan kortisol).
· Hormon yang
mengandung protein
(insulin, prolaktin,
vasopresin, oksitosin,
hormon pertumbuhan
(growth hormone),
FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon ini
bisa dibuat secara
sintetis. Di
antaranya adalah
hormon wanita yaitu
estrogen dan
progesteron yang
dibuat dalam bentuk
pil. Pil ini merupakan
bentuk utama
kontrasepsi yang
digunakan wanita
seluruh dunia untuk
memudahkan
mereka menentukan
saat yang tepat:
kapan harus
mempunyai anak dan
jarak usia tiap anak.
HORMON WANITA
Hormon wanita
terutama dibentuk di
ovarium (hormon
pria dibentuk di
testis). Baik pria
maupun wanita,
pada dasarnya
memiliki jenis
hormon yang relatif
sama. Hanya
kadarnya yang
berbeda. Hormon
seksual wanita
antara lain
progesteron dan
estrogen. Hormon
seksual pria antara
lain androstenidion
dan testosteron
(androgen). Pada
wanita, hormon
seksual
kewanitaannya lebih
banyak ketimbang
pria. Begitu pula
sebaliknya.
ESTROGEN
Estrogen merupakan
bentukan dari
androstenidion
(hormon seksual pria
yang utama) yang
dihasilkan ovarium.
Selain
androstenidion,
ovarium juga
mengeluarkan
testosteron dan
dehidroepiandrosteron,
tapi dalam jumlah
yang sedikit.
HORMON
PROGESTERON.
Hormon ini
merupakan bentukan
dari pregnenolon
yang dihasilkan oleh
kelenjar dan berasal
dari kolesterol
darah.
TESTOSTERON dan
DEHIDROEPIANDROSTERON.
Hormon ini yang juga
diproduksi oleh
ovarium tetapi
dalam jumlah yang
sangat sedikit.
Hormon ini
dibutuhkan oleh
wanita karena
berhubungan dengan
daya tahan tubuh
dan libido (gairah
seksual).
EFEK HORMON
TERHADAP WANITA
Hormon-hormon
pada tubuh wanita
berperan penting
dalam perjalanan
hidupnya termasuk
pada keindahan
kulit. Berikut ini
adalah peran ketiga
hormon utama
wanita:
=> Hormon Estrogen:
- Mempertahankan
fungsi otak.
- Mencegah gejala
menopause (seperti
hot flushes) dan
gangguan mood.
- Meningkatkan
pertumbuhan dan
elastisitas serta
sebagai pelumas sel
jaringan
(kulit, saluran kemih,
vagina, dan
pembuluh darah).
- Pola distribusi
lemah di bawah kulit
sehingga membentuk
tubuh wanita yang
feminin.
- Produksi sel pigmen
kulit.
Estrogen juga
mempengaruhi
sirkulasi darah pada
kulit,
mempertahankan
struktur normal kulit
agar tetap lentur,
menjaga kolagen
kulit agar
terpelihara dan
kencang serta
mampu menahan
air.
=> Hormon
Progesteron:
Sebenarnya hormon
ini tidak terlalu
berhubungan
langsung dengan
keadan kulit tetapi
sedikit banyak ada
pengaruhnya karena
merupakan
pengembangan
estrogen dan
kompetitor
androgen. Fungsi
utama hormon
progesteron lebih
pada
sistem reproduksi
wanita, yaitu:
- Mengatur siklus
haid.
- Mengembangkan
jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim
pada waktu
kehamilan.
- Melindungi wanita
pasca menopause
terhadap kanker
endometrium.
=> Hormon
Androgen:
Hormon ini berfungsi
untuk:
- Merangsang
dorongan seksual.
- Merangsang
pembentukan otot,
tulang, kulit, organ
seksual dan sel darah
merah.
Hormon ini cukup
berpengaruh pada
penampilan kulit dan
pertumbuhan
rambut, yaitu
dengan
menstimulasi akar
rambut dan kelenjar
sebum (kelenjar
minyak) yang
terletak di bagian
atas akar rambut.
Kelenjar sebum
menghasilkan sekresi
lemak atau minyak
yang berfungsi
melumasi rambut
dan kulit. Tetapi bila
berlebihan minyak
ini akan memicu
tumbunya akne atau
jerawat, sehingga
mengganggu
keindahan
penampilan kulit.
Gangguan kelenjar
sebum juga bisa
mengakibatkan
alopesia androgenika
(kebotakan),
terutama pada pria.
Sebaliknya pada
wanita,
ketidakseimbangan
hormon Androgen
(hormonal
imbalance) bisa
menyebabkan
hirsutisme di mana
rambut tumbuh
berlebihan di
daerah-daerah yang
tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar
sebum sangat
dipengaruhi hormon
androgen. Kerja
kelenjar ini
memuncak pada saat
seseorang mencapai
masa pubertas.
Semakin tinggi
tingkat kerjanya,
semakin banyak pula
sekresi yang
dihasilkan kelenjar
ini. Sekresi kelenjar
sebum pada pria
lebih tinggi secara
signifikan ketimbang
pada wanita. Tak
heran kulit wajah
pria tampak lebih
berminyak dibanding
wanita. Efek kerja
kelenjar sebum mulai
berkurang pada
wanita sesaat
menjelang
menopause.
Hiper-androgen pada
wanita dengan ciri-
ciri aktivitas hormon
androgen melebihi
normal ternyata
merupakan masalah
yang cukup umum
terjadi walaupun
belum diketahui
penyebabnya dan
mempengaruhi
10-20% wanita usia
reproduktif.
Gejala Hiper-
Androgen pada kulit
wanita.
Seperti telah
dijelaskan
sebelumnya, hormon
androgen yang
berlebih akan
mengakibatkan efek
negatif pada kulit
dan kecantikan
wanita. Walaupun
bukan merupakan
kondisi yang fatal
tetapi bisa berefek
sosial-psikologis dan
mengurangi rasa
percaya diri bahkan
mempengaruhi
kualitas hidup.
Gejala-gejala itu
antara lain:
+ Kulit berminyak
dan komedo. Kondisi
ini merupakan cikal
bakal gejala yang
lebih parah seperti
ketombe dan
jerawat.
Berlebihnya produksi
minyak di kulit
wajah dipengaruhi
oleh:
- Tingginya kadar
androgen bebas yang
akan memicu
aktivitas kelenjar
minyak dan sebum.
- Meningkatnya
kepekaan target
organ atau sebum
terhadap androgen
sehingga
walaupun kadar
androgen bebas
dalam
batas normal
aktivitas sebum
tetap meningkat.
+ Akne / Jerawat.
Banyak faktor yang
dapat memicu
timbulnya jerawat
antara lain komedo,
minyak dan
peradangan
(inflamasi). Belum
lagi ada pula
pengaruh dari luar
seperti pemakaian
kosmetik yang bisa
menyumbat aliran
sekresi
kelenjar sebum
ke permukaan apa
lagi dalam jangka
panjang ditambah
kondisi iklim tropis
yang panas
dan lembab.
+ Hirsutisme. Sekitar
5-8% wanita usia
reproduktif
menderita hirsutisme
yaitu pola
pertumbuhan atau
distribusi rambut
menyerupai pria
(male hair pattern),
misalnya di atas
bibir, dagu, dada,
pinggang dan paha.
Ada 40-80% dari
penderita
ini menunjukkan
peningkatan
produksi testosteron
dari 200-300 juta
(microgram) per
hari menjadi 700-800
juta per hari.
+ Alopesia
Androgenika
(kebotakan). Gejala
ini merupakan
kebalikan dari
hirsutisme.
Penyebabnya
sama:ketidakseimbangan
androgen. Masalah
kebotakan ini
biasa dialami oleh
pria. Rambut hilang
secara perlahan-
lahan di daerah dahi,
terus menjalar ke
daerah ubun-
ubun dan meluas
secara lambat atau
cepat ke
seluruh bagian
atas kepala.
Gejala Hiper-
Androgen secara
sistemik.
Selain gangguan
pada kulit,
ketidakseimbangan
hormon androgen
juga berpengaruh
secara sistemik yang
ditandai dengan
gejala-gejala seperti
pada sistem
reproduksi berupa:
+ Gangguan siklus
menstruasi, a-
menore (nyeri haid),
dan an-ovulasi.
Siklus haid yang
tidak teratur
merupakan gejala
ketidakseimbangan
hormonal dan sedikit
banyak berpengaruh
pada
tingkat kesuburan
seorang wanita. Jika
siklus haid Anda
tidak teratur lebih
dari 3 bulan
berturut-turut,
sebaiknya
konsultasikan
dengan ginekolog,
karena jika tidak
mendapat
penanganan yang
serius dapat
menyebabkan berbagai
perubahan
morfologis pada
rahim yang disebut
PCOS (Poly – Cystic
- Ovarian –
Syndrome) dan
dalam jangka
panjang
bisa menyebabkan
infertilitas (mandul).
+ Abnormalitas
metabolisme tubuh.
Gejala yang tampak
antara lain:
- Profil lemak yang
tidak normal
(obesitas atau
terlalu kurus).
- Resistensi insulin
sehingga berakibat
peningkatan resiko
kencing manis
(diabetis mellitus).
- Peningkatan resiko
penyakit jantung
(kardiovaskular).
sumber: http://
members.tripod.com/
layananebook/
hormon.htm

Tidak ada komentar: