WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG

Senin, 18 Oktober 2010

Mantra

Mantra bisa diartikan
sebagai susunan kata
yang berunsur puisi
(seperti rima dan irama)
yang dianggap
mengandung kekuatan
gaib, biasanya diucapkan
oleh dukun atau pawang
untuk menandingi
kekuatan gaib yang lain
(Kamus Besar Bahasa
Indonesia: 2001). Dalam
sastra Melayu lama, kata
lain untuk mantra adalah
jampi, serapah, tawar,
sembur, cuca, puja, seru
dan tangkal. Mantra
termasuk dalam genre
sastra lisan yang populer
di masyarakat Melayu,
sebagaimana pantun dan
syair. Hanya saja,
penggunaannya lebih
eksklusif, karena hanya
dituturkan oleh orang
tertentu saja, seperti
pawang dan bomoh
(dukun). Menurut orang
Melayu, pembacaan
mantra diyakini dapat
menimbulkan kekuatan
gaib untuk membantu
meraih tujuan-tujuan
tertentu. Secara umum,
mantra dapat dibagi ke
dalam empat jenis
berdasarkan tujuan
pelafalannya, yaitu: (1),
mantra untuk
pengobatan; (2), mantra
untuk ‘pakaian’ atau
pelindung diri; (3),
mantra untuk pekerjaan;
dan (4), mantra adat-
istiadat (Majelis
Peperiksaan Malaysia:
2005).
Dari segi bentuk, mantra
sebenarnya lebih sesuai
digolongkan ke dalam
bentuk puisi bebas, yang
tidak terlalu terikat
pada aspek baris, rima
dan jumlah kata dalam
setiap baris. Dari segi
bahasa, mantra biasanya
menggunakan bahasa
khusus yang sukar
dipahami. Adakalanya,
dukun atau pawang
sendiri tidak memahami
arti sebenarnya mantra
yang ia baca; ia hanya
memahami kapan
mantra tersebut dibaca
dan apa tujuannya. Dari
segi penggunaan, mantra
sangat eksklusif, tidak
boleh dituturkan
sembarangan, karena
bacaannya dianggapa
keramat dan tabu.
Mantra biasanya
diciptakan oleh seorang
dukun atau pawang,
kemudian diwariskan
kepada keturunan, murid
ataupun orang yang ia
anggap akan
menggantikan fungsinya
sebagai dukun.
Kemunculan dan
penggunaan mantra ini
dalam masyarakat
Melayu, berkaitan
dengan pola hidup
mereka yang tradisional
dan sangat dekat dengan
alam. Oleh sebab itu,
semakin modern pola
hidup masyarakat
Melayu dan semakin jauh
mereka dari alam, maka
mantra akan semakin
tersisihkan dari
kehidupan mereka.
Berikut ini satu contoh
mantra yang sering
dibaca oleh suku Laut
ketika mereka melempar
pancing ikan ke dalam
air: Air pasang telan ke
insang; Air surut telan ke
perut; Renggutlah!; Biar
putus jangan rabut.
Mantra untuk ’Pakaian’
atau Pelindung Diri
Mantra yang digunakan
untuk menjaga diri
sering juga disebut
penangkal, tangkal atau
azimat, biasanya
dibacakan pada benda
tertentu. Setelah
pembacaan mantra,
benda tersebut diyakini
akan memiliki kekuatan
gaib yang mampu
melindungi pemakainya.
Jadi, bisa disimpulkan
bahwa, pembacaan
mantra pada benda
tertentu yang akan
dijadikan tangkal
merupakan bagian dari
cara untuk
mentransformasikan
energi atau kekuatan ke
dalam benda tersebut.
Selanjutnya, kekuatan
yang terkandung dalam
benda tersebut akan
melindungi pemakainya
Tangkal atau penangkal
ini merupakan bagian
dari upaya orang Melayu
untuk mengatasi
tantangan internal dan
eksternal yang mereka
hadapi, dan jenisnya
cukup banyak di
antaranya: (1) penahan
atau penguat; (2)
pelindung; (3) penunduk
(4) pemanis dan pengasih
(5) pembenci. Berikut ini
beberapa contoh mantra
pelindung diri:
1. Mantra Penahan atau
Penguat
a. Mantra Pengeras
Badan
Ya man, ya ras, ya Malik
Ya kuserahkan kepada
kamu
b. Mantra Penahan Kulit
Kejang aku kejang
rungkup
Kejang tunjang tengah
laman
Kebal aku kebal tutup
Terkucap kulit tak
berjalan
Terkunci terkancing tak
mara
c. Mantra Kuat Tenaga
Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah
engkau si raja besi
Yang bernama si ganda
bisa
Engkau duduk di kepala
jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan
insanku
Kuminta rendah insan
sekalian
Berkat aku memakai
wujud kodrat sayyidina
ali
Bujur lalu melintang
patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
d. Mantra “Pengering”
Olahraga (membuat
lawan bermain gentar)
Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum...mualaikum
salam
Harimau datang mayat
semua menanti
Mayat datang harimau
semua menanti
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
e. Mantra Pengeras
Tendangan
Bismillahirrahmanirrohim
Auzubilla minannar arrim
Mufaiza hatal ya
rasulullah iza kital maut
Mim kepalaku, bahuku
nun
Pusatku dal
Kakiku alam-tubuhku
Aku kasih Allah
2. Mantra Pelindung
a. Pelimun
Bismillahirrahmanirrahim
Perabun pelias peliseh
Perabun pelias peliseh
Perabun pelias peliseh
Sekalian jin dan syetan
seteru lawanku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
b. Disegani Orang
Bismillahirrahmanirrahim
Batu bertitik batu
berdenting
Tiga batu dacing
Mulut terpempan gigi
terkancing
Kau..(sebut nama
orangnya)..tak boleh
berlebih kata padaku
Durhaka engkau lebih-
lebih kepada Allah
Berkat kalimat lailaha
illallah
Muhammadarrasulullah
c. Tangkal Jaga Rumah
Bismillahirrahmanirrahim
Imat-imat katemu itu
Mitu melion kate Allah
To badanda berkata-kata
Tak hendak kau datang
memijak halaman
rumahku
Karene telah ade
penjaga pintu
Berdurhake kau kepade
Allah
Bila hendak membinase
rumahku
Berkat kalimat
laihaillallah
Muhammadarrasulullah
d. Tangkal Bajang (Hantu
Jembalang)
Bismillahirrahmanirrahim
Anak gang anggu bukan
kau punya anak
Aku punya anak
Aku tau anak
Kau bujang nas beranak
Batu ampar tengah air
Aku tau asal kau bajang
Sah aku menawar bajang
sianu itu
Berkat kalimat
lailahaillallah
Muhammadarrasulullah
3. Mantra Penunduk
a. Mantra Pelemah Asal
Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum
Badan engkau bernama
tanah
Tanah mekhayal darah
Engkau bernama darah
muharrap
Urat engkau bernama
mahdini
Tatkala bapak engkau
mengandung darah putih
Tatkala ibu engkau
mengandung darah
merah
Cih menguceh
Mani asal engkau
menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
b. Mantra Pelemah
Bismillahirrahmanirrahim
Rebah ramu engkau
berdiri ramu aku
Rebah syarak engkau
berdiri syarak aku
Aku mengambil baja
sejengkal dalam diri
engkau
Berkat lailaha illallah
Muhammadurrasulullah
c. Mantra Penunduk
Gempa ali gempa
gempita
Dang sari gajah
berlenggang
Sah aku anak harimau
yang garang
Batu congkol hatiku
Nibung kering tulangku
Berkat doa baginda Ali
Gentar bumi gentar
langit
d. Mantra Penunduk
Hantu Laut
Hai hai, anak datuk laut
Nyalah engkau, pergilah
Jikalau engkau tidak
pergi
Aku pukul dengan ijuk
tunggal
Dengan ijuk pusaka
Aku sekal kepalamu
dengan sengkalan
Aku tau asalmu jadi
Dari kun fayakun
Berkat kalimat
laihaillallah
Muhammadarrasulullah
Pua-pua adanya
e. Mantra Penunduk
Buaya
Hai si jambu rakai
Sambutlah
Pekiriman putri
Runduk di gunung
Ledang
Embacang masak sebiji
bulat
Penyikat tujuh penyikat
Pengarang tujuh
pengarang
Diorak dikembang
jangan
Kalau kau sambut
Dua hari jalan ketiga
Ke darat kau dapat
makan
Ke laut kau dapat aku
Aku tau asal kau jadi
Tanah liat asal kau jadi
Tulang buku tebu asal
kau jadi
Darah kau gila, dada kau
upih
f. Mantra Penghalau
Setan
Bismillahirrahmanirahim
Hantu raya jembalang
raya
Datang engkau dari
hutan raya
Kembalilah engkau ke
hutan raya
Engkau jangan bertemu
anak sidang manusia
Jika bertemu anak sidang
manusia
Tunduk engkau tujuh kali
kepada aku
Umat Muhammadlah
yang sebenarnya
Berkat kata laihaillallah
Muhammadarrasulullah
g. Mantra Agar Menang
Allah kata salah
Muhammad kata silih
Jibrail kata fana
h. Mantra Penunduk
Anjing
patah ranting ditendang
kuda
mulut terkancing mata
buta
puh!
4. Mantra Pemanis dan
Pengasih
a. Pemanis Minyak
Tuang minyak kutuang
Kutuang di tapak tangan
Bukan aku minyak
seorang
Aku minyak bulan
bintang
Matahari dan cahaya
Cahaya bulan dan cahaya
aku
Cahaya bintang cahaya
aku
Cahaya matahari cahaya
aku
Cahaya Allah cahaya
Muhammad
Berkait la ilahaillallah
Muhammadarrasulullah
b. Pelembut Hati
Yatim aku mati tasauf
kata Allah (3x)
Roh kalam kawah kali-
kali
Aku buang darah
gemuruh
Aku naik darah berani
c. Pengasih Bini
Salatu salamu alisa isa
wamumni
Aku ambil hidup engkau
Sampai mati akulah
tuhan engkau
Akulah nabi engkau di
dunia ini
d. Bedak Pemanis
Bedak olak olek
Mari pakai ujung gunting
Kupakai bedak di luar
kulit
Mesra dalam daging
Dengan berkat doa
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
e. Peseri Muka
Sirih senggang kuning
Naik belukar muda
Muka aku bagai anak
mambang kuning
Berkat aku memakai doa
setandang muda
Matahari tidak berseri
Seri naik ke tubuhku
Bulan tidak bercahaya
Cahaya naik ke mukaku
Caha Allah caha
Muhammad
Caha baginda Rasulullah
5. Mantra Pembenci
Mantra-mantra jenis ini
sebenarnya juga
berkembang di
masyarakat, namun tidak
terlalu banyak karena
penggunaannya yang
tidak baik. Lafal mantra
jenis ini masih dalam
taraf pengumpulan.
Mantra Pengobatan
Berkembangnya mantra-
mantra dalam sistem
pengobatan Melayu
berkaitan erat dengan
persepsi mereka
terhadap makna
penyakit. Menurut
mereka, penyakit tidak
hanya disebabkan oleh
faktor-faktor nyata, tapi
terkadang juga
disebabkan oleh faktor/
hal yang tidak nyata
atau gaib. Dalam
konteks ini, keberadaan
mantra berfungsi sebagai
pemutus hubungan
antara penyakit dengan
faktor gaib yang menjadi
penyebabnya. Selain itu,
pembacaan mantra juga
diyakini dapat
memperkuat keampuhan
dan efektifitas obat,
sehingga proses
pengobatan yang berlaku
selalu diawali dengan
pembacaan mantra pada
obat-obat yang akan
diminum. Orang yang
berwenang atau memiliki
otoritas untuk membaca
mantra adalah dukun
atau bomoh yang telah
mendapat kepercayaan
dari masyarakat.
Berikut ini beberapa
contoh mantra yang
sering dibaca oleh orang
Melayu, sesuai dengan
penyakit yang diderita:
1. Mantra untuk
merawat tulang yang
patah.
Bismillahi Rahmanir
Rahim
Jong sengkang kemudi
sengkang
Tarik layar kembang
sena
Urat yang kendur sudah
kutegang
Urat yang putus sudah
kusambung
Teguh Allah, tegang
Muhammad
Sendi anggota baginda
Ali
Tulang gajah, tulang
mina
Ketiga dengan tulang
angsa
Patah tulang berganti
sendi
Badan jangan rusak
binasa
Berkat sidi kepada guru
Sidi menjadi kepada aku
La ilaha illallah,
Muhammadar Rasulullah
2. Mantra ketika
meramu obat
Bismillahirrahmanirrahin
Bilang-bilang topi ayiar
Den lantiang jo tana
buku
Solang tulang lai cayiar
Kok kunun dagiang nan
sabuku
Kobual Allah kobual
Muhammad kobual
bagindo Rasulullah
Barokat guru aku dan
doaku barokat
lailahaillallah
Artinya:
Bismillahirrahmanirrahim
Bilang-bilang tepi air
Aku lempar dengan
tanah baku
Sedangkan tulang dapat
cair
Apalagi daging yang
sebuku
Makbul Allah makbul
Muhammad makbul
baginda Rasulullah
Berkat guru aku dan
doaku, berkat
Lailahaillallah
3. Mantra penutup luka
Mantra ini dibaca untuk
menutup luka, ataupun
untuk mencegah
berlanjutnya pendarahan
pada luka.
Bismillahirrahmanirrahim
Poli terpoli
Besi meluka
Besi menangkal
Coba besi merusakkan
Engkau durhaka kepada
Allah
Coba engkau
membinasakan daging
Engkau durhaka kepada
Allah
Tertutup terkunci
Tertanggal terpakai
Berkat doa la haula wala
quwwata
Illa billahil aliyyil azhim
4. Mantra penawar racun
(bisa)
Mantra ini disebut juga
dengan mantra penawar,
biasanya dibaca untuk
menyembuhkan
seseorang dari penyakit
yang disebabkan sesuatu
yang berbisa, seperti
serangga, ular, racun
ataupun sakit karena
bisa lainnya. Orang
Melayu percaya, melalui
pembacaan mantra ini,
kekuatan bisa (racun)
akan hilang sehingga
orang yang terkena bisa
tersebut dapat segera
sembuh.
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillah aku menawar
racun
Aku tau asal racun
Anak lidah asam racun
Seri manik yang
menawar
Jin semlut yang punya
tawar
Berkat lailahaillallah
5. Mantra sakit perut
1
Bismillahirrahmanirrahim
Meghinju megheijun
megheceu
Meghiceu suruh lari
Meghiceu nakal
Meghinju meghinju suruh
lari
Pergilah ke tempat kau
suke
Jangan lagi di sini
Berkat la ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
2
Bismillah
Lotong kekah ijuk tali
Aku menawar kembung
segah
Kentut jandi
Malam senak mudik ke
limbung
Si maru rumah mak encik
Lantas turun ke kaki
Turun bisa
Naik tawar
Aku menawar bisa perut
Lotong kekah ijuk tali
Aku menawar kembung
segah
Kentut jadi
Mantra untuk Pekerjaan
Mantra jenis ini
bertujuan untuk
mempermudah
pekerjaan, biasanya
dibaca ketika akan
memulai pekerjaan.
Mantra pekerjaan
jumlahnya lebih sedikit
dibanding mantra
pakaian dan pelindung
diri, dan terkadang,
terjadi juga tumpang
tinding antara kedua
jenis mantra ini,
sehingga mantra
pelindung diri dipakai
untuk mempermudah
pekerjaan. Sebagai
contoh, seseorang sering
membaca mantra
‘pemanis’ dengan
harapan orang lain akan
senang kepadanya,
sehingga pekerjaan jadi
mudah dan lancar.
Pekerjaan yang
dibacakan mantra
biasanya berkaitan
dengan pekerjaan untuk
memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari,
seperti bercocok tanam,
berburu, berniaga,
melaut dan lain
sebagainya.
Dalam pandangan hidup
orang Melayu, ada
keyakinan bahwa tanah,
air, matahari, bulan,
tanaman, binatang, jin
dan makhluk/benda
lainnya memiliki
semangat (spirit). Untuk
itu, diperlukan
pembacaan mantra agar
semangat benda atau
makhluk tersebut tetap
positif bagi manusia.
Berikut ini contoh
beberapa mantra
tersebut.
1. Mantra Semangat Padi
1
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak
kebun
Berkat lailaha illallah
Muhamadarrasulullah
2
Bulat batu kubula bulat
Bulat batang padi
Aku tahu asal kau ulat
Mate beras mate kau
menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
3
Hai dayang hijau
Lemah lembut asal kau
menjadi yang ikut
Panjang kuku
Panjang kaki
Panjang tangan
Sah aku menawar
Buah padi menghijau
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
4
Aku tahu asal berau
Belaki benih berau mah
berau
Menih mah benih
Berau hitam berau putih
Berau-berau laki bini
Sah aku menawar belaki
benih
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
2. Mantra untuk
Tanaman Jagung
Bismillahirrahmanirrahim
Hacutalla hicu hicu
Kuserah pada Adam
Bawa antala boa
Jauhkan jagungku dari
berau
Berkat kalimat lailaha
illallah
Muhammadarrasulullah
3. Mantra Menanam
Benih
Bismillahi
Assalamualaikum nabi
Tab
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan
anakku
Seri Gading Gemala
Gading
Di dalam enam bulan
angka ketujuh
Aku datang mengambil
balik
Dengan lailaha illallahu
Kur semangat
Kuur semangat
4. Mantra Pengusir Hama
Tikus
Bismillahirrahmanirrahim
Aku tau asal engkau
tikus tuk sitimuna
Itulah asal tuk nek kau
Kau jangan padiku
Kutawar pada pisang
tujuh biji
Ambillah di tunggul ini
Berkat kalimat lailaha
illallah
Muhammadarrasulullah
5. Mantra Pengusir Babi
Batu berita batu berani
Ketiga batu belubang
Butak mata tanggal gigi
Babi itu tiada akan
melawan
Nabi babi itu nabi Yusuf
Asal jadi dari bumi
Jihin yang
menguatkannya jihin
buhok
Yang berkuda padanya
Saih Idris
6. Mantra Puseng Angin
Mantra ini dibaca jika
seorang nelayan atau
pelaut menghadapi angin
yang datang dari depan,
sering disebut dengan
angin sakal. Untuk
membalikkan angin
tersebut, maka dibaca
mantra ini:
Bismillahirrahmanirrahim
Watul ijabah kurawana
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
7. Mantra Penahan
Gelombang
Assalamualaikum nabi
Khidir
Aku tau pegangan
engkau
Air laut air darat
Aku sedekah hati quran
Berhentilah topan badai
taung ribut gelimut
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah.
Source:
http://stream.plasa.com/
kmz/foldR/view.php?
file=bahasa/indonesia/
Mantra.doc

Tidak ada komentar: