WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG.:::WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 31 Juli 2010

10 Orang tertua di Indonesia (Sensus 2010)


Sensus Penduduk yang dilakukan serentak per tanggal 1 Mei yang lalu, telah mencatat beberapa orang yang telah berusia diatas 100 tahun, untuk data yang lebih valid mengenai siapa sebenarnya orang tertua di Indonesia, mungkin akan dipublikasikan oleh pihak yang terkait.
Belum tentu artikel  ini benar adanya, dikarenakan masih banyaknya data simpang siur dari beberapa sumber yang dicari dengan Google. Berikut ini 10 orang tertua di Indonesia yang berhasil dirangkum bersama Google.

10. Minah, Tasikmalaya (120 tahun)
Petugas sensus mendapati tiga perempuan berusia 100 tahun lebih di Desa Cogreg, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Salah satunya adalah Minah yang telah berusia 120 tahun. Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Abdul Hadi (61), membenarkan bahwa Minah berusia 120 tahun merupakan wanita tertua di daerahnya. Berdasarkan keterangan keluarga ketiga nenek tersebut dan tokoh masyarakat lainnya, usia memang lebih dari seabad. ''Pengakuan dari keluarganya juga seperti itu, usianya sudah 120 tahun,'' tegasnya.
Anak pertama Minah, Sukaesih (80), mengemukakan bahwa Minah berdasarkan catatan keluarganya dilahirkan sebelum tahun 1900, dan pernah mengalami masa penjajahan Belanda, Jepang hingga proklamasi kemerdekaan. ''Catatan resminya saya tidak punya, namun setahu saya emak dilahirkan sebelum tahun 1900,'' ungkap Sukaesih yang sudah memiliki buyut.

9. Marwah, Sumenep (121 tahun)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menemukan tiga warga di kabupaten itu berusia lebih dari 100 tahun. Mereka adalah Rafiudin, 105 tahun dan Diyah, 106 tahun, warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, dan yang tertua yaitu Marwah, 121 tahun, warga Desa Gunggung Kecamatan Batuan. Namun pada sumber yang lain dikatakan bahwa usia Rafiudin dari Sumenep adalah 127 tahun, 6 tahun lebih tua dari Marwah.

8. Hajah Riah, Tangerang (122 tahun)
Di rumah sederhana yang terbuat dari bilik bambu inilah, Hajah Riah 122 tahun, warga kampung Sarakan RT 01/04 Desa Suaksari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang tinggal. Wanita berusia lebih dari seratus tahun tersebut, di temukan petugas sensus setempat.
Dari data sensus setempat, ibu tua ini memiliki 14 orang anak, namun sebagian diantaranya sudah meninggal. Dan saat ini hanya terdapat lima orang anak, dengan kondisi yang sudah sama tua. Hajah Riah terlihat masih sehat, meski harus ditopang dengan tongkat jika hendak berjalan. Dalam kesehariannya, nenek yang mempunyai 25 cucu dan 10 cicit tersebut, hanya beraktifitas dirumah. Hajah Riah yang tak bisa berbahasa Indonesia ini hanya terbata-bata saat wartawan hendak meminta keterangan dari kehidupannya selama ini. Ia hanya sesekali mengucapkan kalau dirinya mempunyai banyak anak.

7. Rafiudin, Sumenep (127 tahun)
Surabaya - Seorang warga Dusun Brekas, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura tergolong manusia tertua. Pria bernama Moh Rapiuddin telah berusia 127 tahun. Hal ini terungkap saat petugas Sensus Penduduk 2010 yang melakukan pencacatan ke rumahnya. Rapiuddin masih terlihat sehat dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti membuat anyaman bambu pesanan para tetangga.
Sementara petugas sensus penduduk setempat, Moh Anwar membenarkan jika umur Rapiuddin itu telah mencapai 127 tahun. "Satu-satunya warga yang paling tua baru ditemukan 1 orang," kata Anwar kepada wartawan di lokasi.
Sumber lain menyebutkan, Rapiuddin memang agak lambat menikah karena sejak remaja dia suka berkeliling kemana-mana dan sempat lama di sebuah pesantren di Kota Sumenep.

6. Fatimah binti Yakob, Aceh (127 tahun)
Seorang nenek bernama Fatimah Binti Takob diketahui menjadi nenek tertua di Aceh. Nenek berusia 127 tahun itu kini bermukim di Desa Krueng Lingka Barat, Kecamatan Baktia, Aceh Utara. Fatimah Binti Yakob diperkirakan lahir tahun 1883, dengan lima anak. Bahkan, anak pertamanya kini berusia 108 tahun, anak kedua Aisyah 104 tahun, anak ketiga Muhammad 98 tahun (meninggal dunia), anak ke empat Asiah berumur 87 tahun dan terakhir Rafasah 56
tahun.
“Masyarakat tiga desa di kawasan ini mengakui bahwa Fatimah sudah berumur lebih dari 127 tahun bahkan bisa jadi telah 132 tahun dan ini diperoleh keterangan dari BPS Aceh Utara," kata Kepala BPS Aceh Utara Husnul.

5. Mak Encuh, Bandung (130 tahun)
Petugas sensus penduduk di Kel. Wates, Kec. Bandung Kidul, menemukan dan mencatat seorang warga berusia 130 tahun atas nama Encuh, yang tinggal di sebuah rumah di Jln. M. Toha, Gg. Lasmi RT 02/RW 01. Bisa jadi Encuh merupakan orang tertua yang hidup di Bandung.
Di usianya itu, Encuh tidak memiliki anak meski mengaku telah menikah dua kali. Di rumahnya yang sederhana, ia hanya ditemani anak angkatnya, Ruika (68). Kondisi Encuh sendiri cukup sehat, masih berbicara dengan lancar dan mendengar dengan jelas. Ia bahkan tidak pernah mengidap penyakit parah. Penyakit rematik yang umumnya dialami oleh lansia pun tidak pernah dirasakannya. Hanya saja, kini Mak Encuh memiliki kekurangan dalam penglihatan.

4. Nek Camat, Aceh (132 tahun)
Petugas sensus penduduk (SP) Aceh Timur menyebutkan, Tgk Ismail Daud Alias Nek Camat warga Desa lhok Meureu Kecamatan Darul Ikhsan menjadi orang tertua di Aceh Timur. Disebutkan, hingga saat ini terhitung usia Nek Camat 132 tahun.“Kami ketahui setelah petugas di Kecamatan Darul Ikhsan, Abdul Manaf Hanafiah melaporkan bahwa di Desa Lhok Meureu ada warga yang telah berumur 132 tahun.
Selanjutnya saya langsung terjun ke rumah yang bersangkutan untuk melakukan pengecekan kebenaran laporan petugas lapangan dan dari beberapa saksi bahwa Nek Camat adalah orang tertua di Aceh Timur," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Timur, Munir Ilyas, SE.
Menurut Munir, kegiatan Sensus Penduduk (SP) 2010 ini selain mencatat jumlah penduduk juga dapat menemukan hal-hal yang unik, seperti penemuan orang tertua atau lainnya. Dari pengakuan Tgk Ismail Daud, dia dilahirkan sekitar tahun 1878.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa orang tua dikampung tersebut, juga dari pengakuan salah seorang anaknya di Aceh Singkil, Abdul Wahab (82), mantan Angkatan Laut, yang telah dihubunginya via hand phone.

3. Karnita, Bekasi (140 tahun)
Syamsudin, petugas BPS Kabupaten Bekasi itu mengatakan, lelaki itu ditemukan dalam sensus 2010 ini. Dia bernama Karnita. Dia tinggal bersama lima cucu dan tujuh cicitnya di RT 1/4, Segara Jaya, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. "Pada pencacahan Kamis (13/5), kami menemuinya dan mendatanya," ujar Syamsudin. Kendati belum memiliki KTP, kebenaran dari pengakuan Karnita bisa dibuktikan. Karnita masih ingat peristiwa yang dialami saat penjajahan Jepang maupun Belanda.
"Saya juga menanyakan kepada keluarga perihal pernikahan Karnita. Dia telah 13 kali memiliki istri," katanya. Karnita merupakan lelaki keturunan Cirebon yang sebelumnya selalu berpindah-pindah tempat dan akhirnya menetap di Desa Segara Jaya, Kabupaten Bekasi.
Salah seorang cucu Karnita, Warni (45), membenarkan usia kakeknya telah menginjak 140 tahun.

2. Saparman Sodimejo, Sragen (142 tahun)
Saparman Sodimejo, warga Dukuh Segeran RT 18, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen merupakan manusia tertua di wilayah Bumi Sukowati. Hal ini diketahui setelah dilakukan sensus penduduk 2010. Dengan langkah membungkuk, Saparman Sodimejo, kakek berusia 142 tahun masih kuat mencangkul, kendati tubuhnya tak kuat untuk berjalan tegap. Bahkan pendengarannya sedikit terganggu sehingga menjadi hambatan bagi warga yang ingin berkomunikasi dengannya.
“Terpaksa harus berbicara keras saat bertanya atau berkomunikasi dengan simbah. Kendati sudah usia lanjut, simbah suka minum es teh dan makannya kuat,” ujar Suwarni, 35, cucu menantunya ditemui Espos di kediamannya, Kamis (20/5).

1. Ambu Unah, Pandeglang (143 tahun)
Ditengah-tengah pelaksanaan Sensus Penduduk, Tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang, menemukan warga usia tertua yaitu Askah binti Singga (101 tahun) di Desa Sindang Laut, Kecamatan Carita dan Maemunah (143 tahun) di Kampung Jaha Girang Rt 15/06 Desa Kadu Dodol, Kecamatan Cimanuk.Nenek Maemunah yang biasa akrab dipanggil Ambu Unah, berdasarkan data sensus yang dikirimkan ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang, diduga lahir tahun 1867 silam. Oleh karena itu melalui Tim Koordinator Probing Pendalaman dan Pengkajian Data penduduk, BPS Kabupaten Pandeglang melakukan survey langsung ke lapangan guna mengetahui ke-validan data tersebut. “Hasil yang kami terima dari petugas dilapangan, ditemukan ada warga yang usianya mencapai ratusan tahun, dan kami perlu mendalami dan mengkaji data itu,” kata Budiman, BST selaku Koordinator Tim.
Sungguh sangat luar biasa, di seusia yang ratusan tahun ini, Ambu Unah masih dapat beraktifitas seperti layaknya orang usia 50-60 tahunan. Bahkan, ia masih senang jajan dan jalan-jalan keluar rumah, bermodalkan tongkat bambunya.

sumber:
http://www.klik-galamedia.com/
http://www.tempointeraktif.com/
http://bataviase.co.id/
http://surabaya.detik.com/
http://serambinews.com/
http://www.solopos.com/
http://www.rakyataceh.com/
http://www.bps.go.id/
http://www.tempointeraktif.com/
http://humaspdg.wordpress.com/
http://sumedangonline.com/
http://www.antaranews.com/
http://www.banjarmasinpost.co.id/
http://www.inilah.com/
http://www.gardunews.com/
http://news.id.msn.com/
http://www.republika.co.id/
http://koranbogor.com/

Katja, Boneka Mistik Pembawa Kutukan

 Katja,boneka yang
dibuat tahun 1730-an oleh salah seorang selir Tsar di Rusia.
Ceritanya sang selir hamil, dan seperti selir kebanyakan, inginnya punya anak laki-laki  agar tambah disayang sang Raja.
Apa mau dikata, yang lahir adalah bayi perempuan dan cacat pula mukanya.
Karena masih jamannya percaya takhyul, bayi yang tak berdosa itu dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.

   Boneka itu konon dibuat oleh sang selir dari abu bayinya yang dicampur dengan porselen dan keramik.
Menurut cerita yang beredar,boneka ini  disimpan turun temurun di Russia, dan dijaga ketat. Karena  konon boneka itu bisa bawa kutuk, dari jabang bayi yang menderita dibakar api.

  Jika diliat lebih dari 20 detik, si boneka bisa berkedip dan kalo udah dikedipi,akan terjadi sesuatu yang mengerikan yang tak pernah dibayangkan.

Beberapa waktu lalu boneka ini pernah dijual di e-bay, sekarang TS nya diapus, soalnya banyak kejadian aneh yang dilaporkan via ebay.

Cuka Apel Stabilkan Tekanan Darah


Apel dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ketika difermentasikan menjadi cuka, apel tetap saja berkhasiat. Di antaranya bisa meredakan gangguan hipertensi dan keluhan pembuluh darah, hingga menurunkan berat badan.

Konsumsi sebutir apel sehari akan menghindarkan kita dari kamar praktik dokter. Pepatah lama itu lahir bukan tanpa arti. Kandungan vitamin dan mineral apel menjamin tubuh tetap bugar dan bebas dari deraan penyakit.

Diperkirakan ada sekitar 7.000 varietas apel di seantero dunia dengan khasiat yang beragam. Beberapa penelitian mengungkap, kandungan kalium dan potasium buah ini mampu meredam risiko stroke, mengurangi kadar gula dan kolesterol, serta menyehatkan pembuluh darah.

Kebanyakan orang mengonsumsi apel dalam bentuk buah segar. Ada juga yang mengolahnya menjadi jus, ditambah sirop atau perasa tambahan lainnya. Yang lain, ada yang mengolahnya menjadi cuka.

Cuka apel merupakan sumber serat larut paling baik, bebas kolesterol dan lemak, serta mengandung natrium. Kandungan pektinnya juga efektif menekan kolesterol jahat penyumbat pembuluh darah (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Cocok diminum panas ataupun dingin.

Sari apel bersifat antiseptik, sehingga bisa membantu menekan jumlah bakteri jahat dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah, mengatasi keracunan, serta menekan risiko obesitas. Selebihnya, cuka apel juga mengandung karotenoid, sumber vitamin A yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Bukan hanya melalui penelitian resmi, cuka apel telah lama dikenal berkhasiat dari pengakuan secara empiris. Mira misalnya, beberapa kali berbagi pengalaman melalui e-mail dan mailing list kepada teman-temannya sekantor tentang cuka apel.

“Awalnya aku beli cuka apel untuk suamiku yang ada kecenderungan hipertensi. Justru ayahku yang meminumnya. Beliau kebetulan ada masalah dengan asam urat. Setelah habis dua botol, ngilu di kakinya sudah jauh berkurang,” kata ibu dua anak yang tinggal di Depok ini.

Ia lantas menyarankan suaminya rutin mengonsumsi cuka apel. Hasilnya juga lumayan, tekanan darah sang suami berangsur stabil.  Meski begitu, Mira meyakini kondisi ayah dan suaminya membaik bukan hanya gara-gara cuka apel, tetapi karena mereka juga menghindari makanan pemicu keluhan.

“Karena itu, setiap ada teman yang tanya, saya mewanti-wanti bukan sekadar konsumsi cuka apel, tetapi harus disertai kemauan hidup sehat,” ujarnya.

Berat Turun
Di Jakarta Selatan, Effendi mengaku, setelah sebulan mengonsumsi satu sendok makan cuka apel dicampur setengah gelas air dingin sebelum sarapan, kebugarannya meningkat. “Pertama kali minum cuka apel, rasanya sangat asam, tetapi lama-lama biasa saja. Setelah tiga bulan, berat badan turun hampir empat kg. Efek lain yang saya rasakan, selera terhadap makanan berlemak menjadi berkurang,” tutur pria berusia 54 tahun itu.

Cerita lain disampaikan Anita. Mahasiswi jurusan periklanan tingkat akhir ini mengaku, sempat mogok minum cuka apel karena rasanya yang kurang enak. Belakangan ia menemukan ramuan yang pas untuk dirinya, yakni dua sendok cuka apel dicampur air dingin secukupnya ditambah sesendok madu.

Selain diminum langsung, cuka apel biasa dicampurkan dalam sup, juga sebagai bahan salad dressing, saus barbeque, dan lain-lain. Di beberapa negara, cuka apel bisa dijumpai dalam kemasan pil dan dijual sebagai diet suplemen maupun vitamin.

Proses fermentasi hingga jadi cuka apel, yakni gula dari cairan apel diubah oleh ragi, yang biasa dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman beralkohol dengan kadar kira-kira 5 persen. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit getir, kemudian aroma buahnya muncul sempurna. Kadang cairan fermentasi dipakai sebagai ganti minuman anggur dalam berbagai resep.

Karena difermentasi, wajar bila muncul kandungan alkohol di dalamnya. Meski begitu, alkohol hasil fermentasi dipercaya tidak menimbulkan masalah karena bukan dari cairan tambahan, tetapi dari buah apel itu sendiri.

Apa efek sampingnya? Sebuah kajian di Malaysia mengungkapkan, cuka apel tak berefek samping bila dikonsumsi sesuai takaran atau tidak lebih dari enam sendok teh sehari. Keluhan yang sering muncul jika dikonsumsi berlebihan adalah rasa pusing, tetapi dapat dicegah dengan banyak minum air sebagai penawar.

Pada dasarnya darah resisten terhadap asam (sifat cuka apel), kelebihan asam akan dibuang secara alami melalui urin dan keringat. Sebaliknya, darah reaktif terhadap basa. Artinya pH darah akan naik bila terdapat gizi yang bersifat basa. Kondisi darah yang cenderung basa memudahkan tubuh terserang penyakit.

Karena itu, konsumsilah cuka apel tetap sesuai aturan. Terlebih bagi yang memiliki masalah berupa gangguan ginjal. Seperti petuah sehat lainnya, kesembuhan maupun kebugaran tubuh tak semata-mata karena obat atau ramuan tertentu, tetapi lebih pada kesadaran untuk memilih pola makan seimbang dan berperilaku sehat.

Minum atau Dicampur

Karena berbentuk cair, selain diminum langsung, cuka apel sering ditambahkan ke dalam makanan olahan tertentu sebagai campuran. Berikut di antaranya:
-    Untuk minuman, cuka apel dikonsumsi langsung dengan takaran satu sendok makan diencerkan dengan setengah cangkir air putih.
-    Karena rasanya yang asam, sebagian orang mencampurnya dengan madu agar lebih manis. Namun, Anda yang kadar gula darahnya tinggi sebaiknya tidak menambahkan madu. Untuk pengobatan, dua sendok makan cuka apel, satu sendok makan madu, dan segelas air, diaduk sampai rata.
-    Cuka apel juga dapat dimanfaatkan untuk dressing salad. Biasanya dicampur dengan bahan lain seperti minyak zaitun dan putih telur.
-    Cuka apel dapat dibeli di supermarket dengan harga relatif murah.

Rabu, 28 Juli 2010

Hal -Hal yang Jarang Disadari Tentang Tubuh Kita


Hanya sedikit sekali
orang yang tau
bagaimana sebenarnya
tubuh kita bekerja pada
saat diri kita sendiri
bekerja. Sebagaian besar
dari kita hanya mengerti
bahwa untuk hidup
seseorang harus makan
dan minum tapi
sebenarnya rumit sekali
tubuh kita tersebut.
Tubuh kita tetap bekerja
walaupun kita telah
beristirahan di rumah
baru kita.
Dibawah ini adalah
fakta-fakta tubuh kita
yang mencengangkan
tentang tubuh kita.

1. Tiap satu jam satu
miliar sel dalam tubuh
harus selalu diganti.

2. Mata dapat
membedakan 500 warna
abu-abu.

3. Tulang paha ternyata
lebih kuat dari pada
beton.

4. Hati mampu membuat
tekanan yg cukup utk
menyemprotkan darah
sejauh 30 kaki (kira-kira
9 meter).

5. Ukuran mata selalu
sama sejak kita lahir,
tetapi hidung dan telinga
kita selalu tumbuh.

6. Rata-rata kecepatan
batuk yg keluar dari
mulut kita sekitar 60 mil
(96,5 km) per jam.

7. Jenggot ialah bulu yg
paling cepat tumbuh
pada manusia. Bila laki-
laki sama sekali tidak
pernah mencukur
jenggotnya, maka
jenggot tsb bisa tumbuh
hingga hampir 30 kaki.

8. Mata bayi tak
menghasilkan air mata
sampai bayi tsb berusia
enam atau delapan
minggu.

9. Setiap manusia
mempunyai bentuk lidah
yang berbeda.

10. Bersin bisa melewati
kecepatan 100 m/jam.

11. Sel-sel mati di dalam
tubuh pada akhirnya
dibawa ke ginjal utk
eksresi.

12. Senyum ialah ekspresi
muka yg paling sering
dipakai. Senyum
menggerakkan 5 hingga
53 pasang otot wajah.

13. 1 : 20 orang memiliki
tulang rusuk lebih.

14. Orang yg berkulit
gelap tidak akan
mengalami kerutan
secepat orang yg
berkulit terang.

15. Darah manusia
mengalir dalam tubuh
kira-kira 60.000 (96.540
km) per harinya.

16. 85 persen dalam
sebuah populasi mampu
menekukkan lidah
mereka ke dalam sebuah
tabung.

17. Diperlukan waktu
tujuh detik bagi
makanan untuk
perjalanan dari mulut ke
lambung melewati
kerongkongan.

18. Hati pada perempuan
berdetak lebih cepat
dibandingkan laki-laki.

19. Dalam sehari, jantung
berdenyut 100 ribu kali.

20. Kuku terbuat dari
bahan yg sama seperti
rambut.